Senin, 08 Juli 2013

Si Fenomenal “Pia Legong”

Bali merupakan pulau yang menjanjikan sejuta keindahan , tidak heran jika Bali sering disebut sebagai surga dunia karena keindahannya. Siapa yang tidak mengenal provinsi yang ber-ibukota-kan Denpasar ini ? Tidak hanya masyarakat dalam negeri saja yang sudah tidak asing terhadap pulau yang memiliki julukan Pulau Seribu Pura ini, bahkan namanya sudah mendunia dan dijadikan salah satu kunjungan terfavorite. Dibalik keindahan alam yang disediakan oleh Pulau Bali, disini kita juga dapat merasakan sensansi wisata kuliner yang sangat kaya akan cita rasa . Salah satu kuliner yang sedang boom-ing saat ini adalah “Pia Legong” , kita dapat menjadikan camilan khas Bali ini sebagai buah tangan untuk teman maupun kerabat .
Apa sebenarnya kunci sukses Pia Legong  ? Untuk itu penulis akan membahas sedikit mengenai sejarah dan kunci kesuksesan Pia yang sangat fenomenal ini.
Berawal dari seorang anak muda yang terinsiprasi pada resep kuno warisan leluhur nenek moyang, terciptalah Pia Legong yang memiliki cita rasa yang otentik . Dalam perjalanan bisnis ini, pendirinya terus melakukan uji coba hingga menghasilkan sebuah karya yang kaya rasa dan sarat makna. 
Pada tahun 2006, Pia Legong hadir sebagai salah satu kudapan bercita rasa tinggi dalam balutan red legong. Yakni warna merah Sang Legong yang diciptakan khusus pada kemasan box pia sebagai persembahan terbaik bagi seluruh penikmatnya. 
Nama Legong sendiri diambil dari sebuah tarian di Bali, yang bermaknapada keluwesan gerakan dan keindahan gemulainya sebuah dasar segala gerak tari. Keluwesan yang cenderung dinamis menjadi bagian dari filosofi legong karena sesungguhnya tarian ini hampir jarang muncul sejak permulaan abad 20. 

Produk Pia Legong terdiri dari 3 varian rasa, yaitu Pia Kacang Hijau, Pia Keju, dan Pia Coklat. Kunci kesuksesan Pia Legong dibanding dengan pia-pia lain pada umunya, yaitu terletak pada proses pembuatannya. Dibuat handmade oleh sang pemilik setiap hari, mulai dini hari hingga terbit menjelang, membuat Pia Legong dijamin berpindah ke tangan pembeli dalam kondisi fresh from the oven. Proses produksi Pia Legong dibuat sendiri dari pojok dapur rumahan yang bukan berskala pabrik. Bahan baku yang digunakan juga berkualitas tinggi, seperti Kacang Hijau pilihan yang diolah secara home cooking, kemudian keju cheddar yang berkualitas, dan yang terakhir untuk rasa coklat, digunakan Milk Coklat dengan kualitas terbaik. Bahan berkualitas premium dan teknik memanggang yang tepat, membuat Pia Legong tak mengandalkan bahan kimia atau bahan tambahan lainnya sebagai pengawet.
Sejak pertama kali berdiri, Pia yang habis terjual dalam satu hari, baru akan dibuat kembali keesokan harinya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sekotak Pia Legong, Anda hanya bisa datang langsung ke tempat pembuatan sekaligus workshop. Tidak ada display seperti toko kue pada umumnya, karena Pia Legong menjual Pia yang baru matang dan langsung berpindah ke tangan pembeli seketika itu juga.
“Pia Legong, delicious homemade traditional balinese  pie
Take It, Bite It, Love It”
 Sumber :

Rafi Hartono si Eceng Gondok

Kita tahu enceng gondok adalah tanaman yang hidup di rawa rawa dan banyak dari kita yang kurang tahu tentang manfaat dari enceng gondok. Disini seorang anak muda bernama Rafi Hartono bersama temannya mencoba memanfaatkan enceng gondok yang dianggap sebagian orang sebagai tanaman pengganggu dan ia mencoba mengolahnya menjadi sebuah mainan mobil-mobilan anak-anak yang terbuat dari enceng gondok.
Bersama dengan teman-temannya Rafi Hartono mencoba membuat mainan mobil-mobilan dari enceng gondok sejenis Bemo.  Melalui keuletannya, enceng gondok tersebut disulap menjadi produk kreatif yang dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah ke kantongnya.
Harapan Rafi bersama teman-temannya terkabul. Suatu ketika datang seseorang yang menawar mobil-mobilan tersebut. Beberapa waktu kemudian, ia didatangi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Semarang dengan tujuan membantu pemasaran dan pemberian modal/dana usaha.
Produk kreatif yang ditawarkan oleh Geni Art diantaranya adalah lokomotif kereta yang dijual dengan harga Rp 375 ribu, mobil bemo Rp 85 ribu, kotak tissue seharga Rp 35 ribu, dan tutup lampu Rp 60 ribu.
kerajinan-enceng-gondokDalam soal pemasaran, Rafi mengaku tidak mengalami kesulitan. Ia mengatakan membuat produk apa saja pasti akan laku, karena produk kreatif buatannya banyak diminati oleh pembeli. Justru yang menjadi kendala utama usahanya adalah terbatasnya SDM yang kreatif.
kerajinan-enceng-gondokKendala lain yang diungkapkan oleh Rafi adalah menciptakan model atau produk terbaru bagi usahanya. Selama ini ia menciptakan model terbaru melalui ide kreatifnya sendiri dengan melakukan berbagai percobaan atau melalui internet.
Soal modal usaha, Rafi juga tidak terlalu kuatir, karena saat ini ada bank yang bisa memberikan modal bagi usaha kreatif yang dikelolanya. Bank yang disebut oleh Rafi adalah Bank Mandiri.
Untuk meminjam pun tidak terlalu sulit. Sekarang sudah ada bank yang percaya pada kerajinan enceng gondok yang ada di tempat kami, jadi agak mudah kalau mau mengajukan pinjaman Bank.
Soal  bahan baku yang biasanya dikeluhkan oleh para pengusaha, Rafi tidak mempersoalkan masalah tersebut. Bahan baku enceng gondok bisa ia peroleh dengan mudah, karena di tempat tinggalnya berdekatan dengan rawa yang memang banyak terdapat enceng gondok.
Jika dulu ia mencari sendiri enceng gondok tersebut, kini ia mengerahkan masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan eceng gondok itu. Biasanya ia membeli Rp 3.500/kg enceng gondok kering atau Rp 1.500/kg untuk enceng gondok basah.
Agar enceng gondok bisa dipakai, enceng gondok harus dalam kondisi kering. Jika ingin ecneng gondok yang berbentuk lembaran, maka pertama-tama kupas enceng gondok untuk dibuang isinya. Setelah itu baru kemudian dijemur.
Proses pengeringan biasanya memakan waktu selama 3 hari. Yang perlu diingat dalam proses pengeringan adalah jangan sampai enceng gondok bersentuhan dengan tanah karena akan menimbulkan jamur. Jika sudah demikian, maka enceng gondok tidak bisa dipakai lagi.
Isi enceng gondok ternyata juga tak kalah bermanfaat dibanding kulitnya. Isi enceng gondok yang telah dihancurkan kemudian dicampur dengan lem ternyata juga bisa bermanfaat untuk membuat produk kreatif.
Setelah berbentuk bubur dan dicampur dengan lem, cetak bubur tersebut sesuai keinginan. Salah satu produk Geni Art yang terbuat dari bubur isi enceng gondok adalah tutup lampu.
Dengan ide kreatif dan larisnya pembeli, dalam sebulan Rafi bisa memperoleh omzet sekitar Rp 8 juta/bulan. Pengeluaran yang dikeluarkan untuk usaha ini-pun tidak terlalu besar. Untuk memenuhi permintaan konsumen, dalam sebulan Rafi bisa menghabiskan 150 kg enceng gondok, 10 kaleng lem (30 kg/kaleng), dan 50 kertas daur ulang.
Rafi berharap agar usaha kreatif enceng gondok semakin berkembang dan diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran. Kini, Rafi telah memiliki showroom sendiri di rumahnya. Ia berharap kelak showroom tersebut bisa digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan berbagai hasil kerajinan kretaif di tempatnya.
Jika Anda mempunyai ide kreatif, munculkan ide Anda dalam bentuk sebuah produk. Jika sudah demikian, maka Anda akan mendulang kesuksesan yang sama seperti Rafi Hartono, pemilik Geni Art.

http://kisahsukses.info/rafi-hartono-sukses-mengolah-enceng-gondok-jadi-barang-berguna.html

Kisah Pak Sanim ” Tukang Becak yang Sukses jadi pengusaha”

Siapa bilang tukang becak tidak bisa kaya? Pak Sanim, seorang warga asal Cirebon telah membuktikannya. Anda tahu bagaimana latar pendidikannya? Beliau bukan seorang lulusan dari universitas ternama juga bukan seorang sarjana bisnis. Latar belakang pendidikan beliau hanya sampai SD, itu pun hanya sampai kelas 4. Berkat kegigihannya kini ia telah menjadi pengusaha sukses kaya raya yang memiliki 10 mobil, 3 rumah, dan 2 pabrik.
Sebelum Pak Sanim menjadi seorang pengusaha, ia pernah bekerja menjadi tukang becak di sekitar prapatan Cirebon. Lama menjalani profesi ini ia menjumpai sebuah pabrik garam di sekitar tempat pangkalannya. Dari situ ia mencoba untuk beralih bekerja menjadi seorang karyawan di pabrik tersebut.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai berpikir untuk membuka pabrik sendiri. Menurutnya garam memiliki potensi besar pada waktu itu mengingat banyaknya permintaan dari daerah sekitar Cirebon dan sekitar Jawa Tengah.
“Setelah dua bulan bekerja, saya pun berpikir, daerah kita kan punya potensi garam, loh kenapa saya tidak bisa membuat garam sendiri,” ungkapnya.
Akhirnya, Sanim berhenti kerja dari pabrik garam tersebut. Di situlah ia mulai berpikir, usaha garam ternyata mampu mengeruk keuntungan yang lebih besar dari buruh pabrik, apalagi tukang becak.
Baginya, garam bukan hanya sebagai bumbu penyedap makanan, melainkan juga dibutuhkan untuk keperluan industri, pertanian, dan perikanan. Ternyata, tidak sia-sia pernah bekerja di pabrik garam. “Jadi bisa dikatakan cuma menimba ilmu di pabrik tersebut,” tuturnya.
Pada awalnya ia mencoba untuk membuka pabrik sendiri di belakang rumah bersama isterinya. Masih sangat sederhana dan di olah secara tradisional. Setelah di produksi ternyata dagangannya laku terjual. “Lambat laun ternyata keuntungan kita tambah besar dan banyak peminatnya. Akhirnya kita menambah karyawan dari tetangga-tetangga kita lalu kita bisa membeli tanah untuk tempat produksi yang lebih luas lagi dan sekarang ada pabrik, yakni pabrik garam,” tambahnya.
Sanin mengaku, dalam setahun ia bisa menghasilkan garam minimal mencapai 2.000 ton. Sanin mengaku kewalahan memenuhi permintaan garam olahan yang datang dari Cirebon dan luar kota.
Usahanya yang ditekuni Sanin sejak 30 tahun silam bukannya tanpa tantangan. Ketika usahanya tumbuh dan membutuhkan tambahan modal, ia pernah ditolak saat mengajukan pinjaman ke sebuah bank karena dianggap usahanya tidak menjanjikan. Berkat kegigihannya, akhirnya Sanin pun bisa memperoleh pinjaman.
“Kita pernah mengajukan utang pinjaman ke bank, tapi waktu itu ditolak. Katanya setelah ditolak, bangunnya masih bilik. Setelah itu akhirnya kita ke bank lain. setelah diproses dan melihat prospek perkembangan usaha kita, akhirnya kita dapat dana dan akhirnya usaha kita berkembang sampai sekarang. Sekarang punya tanah, punya kantor, punya pabrik,” sebutnya
Pria yang tidak tamat pendidikan sekolah dasar (SD) ini menjelaskan hasil usahanya bisa membuat ia naik haji beberapa kali dan menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang sarjana. Usaha yang ditekuni Sanin saat ini, juga telah merambah ke pabrik pembuatan pupuk.
“Anak saya pun kini sarjana semua. Sementara saya pendidikan kelas 4 SR (setara SD) dulu. Makanya kita punya anak tidak mau mengalami masa muda seperti kita, makanya kita sekolahkan semua itu. Kita haji pun sudah dua kali, malah akan datang tahun depan mau umroh dulu,” tutup Sanin.
Sumber : blogsangpemenang.blogspot.com
Siapa bilang tukang becak tidak bisa kaya? Pak Sanim, seorang warga asal Cirebon telah membuktikannya. Anda tahu bagaimana latar pendidikannya? Beliau bukan seorang lulusan dari universitas ternama juga bukan seorang sarjana bisnis. Latar belakang pendidikan beliau hanya sampai SD, itu pun hanya sampai kelas 4. Berkat kegigihannya kini ia telah menjadi pengusaha sukses kaya raya yang memiliki 10 mobil, 3 rumah, dan 2 pabrik.
Sebelum Pak Sanim menjadi seorang pengusaha, ia pernah bekerja menjadi tukang becak di sekitar prapatan Cirebon. Lama menjalani profesi ini ia menjumpai sebuah pabrik garam di sekitar tempat pangkalannya. Dari situ ia mencoba untuk beralih bekerja menjadi seorang karyawan di pabrik tersebut.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai berpikir untuk membuka pabrik sendiri. Menurutnya garam memiliki potensi besar pada waktu itu mengingat banyaknya permintaan dari daerah sekitar Cirebon dan sekitar Jawa Tengah.
“Setelah dua bulan bekerja, saya pun berpikir, daerah kita kan punya potensi garam, loh kenapa saya tidak bisa membuat garam sendiri,” ungkapnya.
Akhirnya, Sanim berhenti kerja dari pabrik garam tersebut. Di situlah ia mulai berpikir, usaha garam ternyata mampu mengeruk keuntungan yang lebih besar dari buruh pabrik, apalagi tukang becak.
Baginya, garam bukan hanya sebagai bumbu penyedap makanan, melainkan juga dibutuhkan untuk keperluan industri, pertanian, dan perikanan. Ternyata, tidak sia-sia pernah bekerja di pabrik garam. “Jadi bisa dikatakan cuma menimba ilmu di pabrik tersebut,” tuturnya.
Pada awalnya ia mencoba untuk membuka pabrik sendiri di belakang rumah bersama isterinya. Masih sangat sederhana dan di olah secara tradisional. Setelah di produksi ternyata dagangannya laku terjual. “Lambat laun ternyata keuntungan kita tambah besar dan banyak peminatnya. Akhirnya kita menambah karyawan dari tetangga-tetangga kita lalu kita bisa membeli tanah untuk tempat produksi yang lebih luas lagi dan sekarang ada pabrik, yakni pabrik garam,” tambahnya.
Sanin mengaku, dalam setahun ia bisa menghasilkan garam minimal mencapai 2.000 ton. Sanin mengaku kewalahan memenuhi permintaan garam olahan yang datang dari Cirebon dan luar kota.
Usahanya yang ditekuni Sanin sejak 30 tahun silam bukannya tanpa tantangan. Ketika usahanya tumbuh dan membutuhkan tambahan modal, ia pernah ditolak saat mengajukan pinjaman ke sebuah bank karena dianggap usahanya tidak menjanjikan. Berkat kegigihannya, akhirnya Sanin pun bisa memperoleh pinjaman.
“Kita pernah mengajukan utang pinjaman ke bank, tapi waktu itu ditolak. Katanya setelah ditolak, bangunnya masih bilik. Setelah itu akhirnya kita ke bank lain. setelah diproses dan melihat prospek perkembangan usaha kita, akhirnya kita dapat dana dan akhirnya usaha kita berkembang sampai sekarang. Sekarang punya tanah, punya kantor, punya pabrik,” sebutnya
Pria yang tidak tamat pendidikan sekolah dasar (SD) ini menjelaskan hasil usahanya bisa membuat ia naik haji beberapa kali dan menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang sarjana. Usaha yang ditekuni Sanin saat ini, juga telah merambah ke pabrik pembuatan pupuk.
“Anak saya pun kini sarjana semua. Sementara saya pendidikan kelas 4 SR (setara SD) dulu. Makanya kita punya anak tidak mau mengalami masa muda seperti kita, makanya kita sekolahkan semua itu. Kita haji pun sudah dua kali, malah akan datang tahun depan mau umroh dulu,” tutup Sanin.
Sumber : blogsangpemenang.blogspot.com

PERTANYAAN KUNCI - BAB 5

BAB 5

1. Sebutkan hambatan-hambatan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berusaha!

  1. Hambatan psikologis
  2. Hambatan budaya
  3. Hambatan lingkungan
  4. Hambatan bahasa berfikir
  5. Hambatan kebiasaan memandang
2. Uraikan bagaimana teknik mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berusaha !

  1. Perumusan masalah secara creative ( sudah jelas bahwa perumusan masalah sangat penting sebagai langkah untuk memulai suatu proses penyelesaian)
  2. Bertanya dan bertanya ( intinya adlaah dengan terus menerus melontarkan pertanyaan untuk memperbesar terciptanya solusi yang creative.
  3. Curah gagasan ( yaitu salah satu teknik dalam kelompok untuk mengembangkan kreativitas adalah curah gagasan)
  4. Orang aneh ( maksudnya adalah memasukan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya)
  5. Iklim creative (teknik terakhir dalam pemecahan masalah secara creative dalam kelompok adalah menciptakan iklim creative
3. Jelaskan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam bisnis saat ini !
Fungsi inovasi dari seorang pengusaha tentu saja dapat mengubah pasar dan “aturan main” atau rule of the game yang sudah ada. Pengusaha yang dapat menciptakan jenis barang baru akan member keuntungan bagi pasar sehingga lebih banyak terdapat pilihan bagi konsumen.

PERTANYAAN KUNCI - BAB 4

 Bab 4

1. Jelaskan pendapat anda apabila ada yang mengatakan bahwa untuk menjadi pengusaha diperlukan bakat dan factor keturunan? Bakat memang dapat membantu seseorang menjadi pengusaha, namun bukanlah satu-satunya penentu untuk menjadi pengusaha. Kenyatannya, banyak pengusaha dapat meraih kesuksesan yang diawali oleh adanya keterpaksaan dan kondisi hidup yang sulit, serta banyak pula pengusaha sukses bukan karena factor keturunan. Sebagai contoh, pemilik Griya Bersih Sehat Ir.Haryono (Alumnus Teknik Sipil ITB) yang mengembangkan usahanya sampai ke Negara tetangga, bukanlah berasal dari keturunan keluarga pengusaha.

2. Jelaskan 3 motif social menurut Mc Clelland dan hubungannya dengan keberhasilan pengusaha?

1.Bagi orang-orang yang memiliki n-Ach yang tinggi, uang bukanlah pemicu motivasi tetapi lebih berperan sebagai tolak ukur pencapaian sasaran.
2.Mc Clelland menemukan bahwa orang dengan n-Ach yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi manajer yang efektif, sebab seorang manajer harus dapat mempengaruhi, membujuk, atau memberi inspirasi kepada bawahannya. Seperti yang telah diungkapkan, n-Pow tidak har us mempunyai konotasi negative, sebab pada kenyatannya beberapa jabatan atau pekerjaan, seperti guru dan manajer, memerlukan n-Pow.
3.Kebutuhan untuk berafiliasi (n-Aff), merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan memantapkan, melestarikan, atau memperbaiki hubungan dengan orang lain. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa n-Aff berfokus pada usaha untuk membina suasana persahabatan dan menghimpun teman.

3. Uraikan cara anda dapat membangun motivasi berprestasi dan menggunakan kekuatan alam bawah sadar anda?
Bila anda telah memprogram bahwa diri anda tidak mampu menjadi pengusaha, maka berarti anda telah berbicara dengan diri anda sendiri (self talk) bahwa anda tidak mampu. Akibatnya, anda akan berhenti berusaha karena anda yakin tidak bisa. Sebaliknya bila anda mempunyai keyakinan akan mampu menjadi pengusaha sukses, maka hasilnya juga akan positif, karena anda akan menggunakan segala daya upaya untuk meraihnya.

PERTANYAAN KUNCI - BAB 3

Bab 3
  1. Sebutkan mengapa banyak pengusaha keturunan Cina banyak berhasil dalam mengembangkan usaha.
Ketekunan merupakan salah satu faktor keberhasilan etnis china dalam kegiatan perdagangan,etnis ini rela menempuh segala tantangan,rintangan dan kesulitan untuk menyukseskan kegiatan perdagangan mereka. Tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak sukses berdagang jika mereka tekun dan rajin, karena itu tidak ada alasan bagi siapapun untuk iri hati dan merasa kesal bagi mereka dalam berbisnis.Tapi mereka itu harus menjadi contoh dalam berbisnis dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis. Sekilas terlihat bahwa etnis china seperti dilahirkan untuk berdagang,mereka bukan saja berbakat tetapi juga terampil mengendalikan setiap urusan dagang mulai dari tahap perundingan sampai tahap proses penjualan serta mengurus keuangan, bakat ini sebenarnya tidak di anugrahkan pada mereka begitu saja tapi mereka memperolehnya dalam waktu yang lama dan harus menghadapi segala kesulitan dalam perdagangan sebelumnya.

    2. Uraikan bagaimana filsafah dan budaya orang Cina mempengaruhi keputusan untuk menjadi wirausahawan.
  1. Untuk mencapai sukses, orang cina harus berdagang.Bekerja keras dan berani membuka peluang usaha baru merupakan kunci keberhasilan, dan hasil usaha berupa keberhasilan dan kegagalan ditentukan oleh sikap, usaha dan keyakinan
  2. Berdagang dapat dijadikan hobby tetapi bukan untuk mengisi waktu luang
  3. Pengalaman berdagang diberikan kepada anak cucu agar mereka mengenal ilmu perdagangan sehingga memiliki sikap mental yang matang dan terampil dalam berdagang

    3. Jelaskan bagaimana seni, taktik, dan etika dalam berusaha yang menjadi dasar kesuksesan pengusaha keturunan Cina.
Seni bisnis cina adalah suatu gerakan yang bersifat fleksibel yaitu proses penyesuaian diri dan membaca perilaku pelanggan sehingga seorang pedagang dapat mengerti seluk beluk yang berkaitan dengan perdagangan serta mampu terampil dan menguasai
Etika bisnis cina :
  1. Melarang penggunaan cara-cara kotor untuk menjatuhkan orang lain karena cara tersebut dianggap perbuatan yang terkutuk.
  2. Pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekan kegiatan perdagangan orang lain.
  3. Pedagang tidak boleh terlalu kaku, namun sebaliknya perlu memperbolehkan proses tawar menawar